– Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan jika rencana program pemberian makan siang gratis dengan budget Rp15.000 per anak tersebut belum termasuk dengan susu.

Dengan begitu diartikan, anggaran untuk pemberian makan siang gratis serta susu gratis akan lebih dari nominal tersebut per anaknya.

“Per anak kira-kira Rp15.000. Itu kan bisa dibuat macam-macam, nanti akan ada pembahasan. [Rp15.000 per anak] di luar susu,” ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (26/2/2024).

Selanjutnya, Menko Perekonomian Airlangga menyebutkan bahwa nantinya menu yang disiapkan akan menyesuaikan masing-masing daerah.

Lebih lanjut lagi, ia juga memastikan bahwa program ini akan merata menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.

“Menunya nanti dilepaskan ke daerah masing-masing, kami tidak menyeragamkan. Merata di seluruh Indonesia Rp15.000,” lanjutnya.

Sebelumnya diinformasikan, bahwa Ketua Umum Partai Golkar tersebut telah memastikan bahwa anggaran program makan siang gratis milik calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-cawapres) Prabowo Subianto- akan masuk dalam 2025, meski dari KPU masih belum rampung.

Rencananya, program makan siang gratis yang anggaran diperkirakan mencapai Rp400 triliun akan direalisasikan secara bertahap hingga 2029. Dalam Visi, Misi, dan Program milik Prabowo-Gibran, tercatat terdapat 8 Program Hasil Terbaik Cepat yang dikawal langsung oleh Presiden dan Wakil Presiden dalam 5 tahun ke depan.

Seperti yang kita ketahui, bila makan siang gratis menjadi program paling pertama yang akan dieksekusi oleh Prabowo setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI.

Pasangan Prabowo-Gibran akan memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil. Adapun, dalam hal ini Airlangga belum mengungkapkan anggaran lainnya, yakni untuk anak balita dan ibu hamil.

Namun disisi lain, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa program yang diusung oleh Prabowo-Gibran ini harus dikaji secara seksama, termasuk potensi defisit yang dapat terjadi terhadap 2025 nanti. Diproyeksikan defisit pada 2025 dapat mencapai 2,8%, lebih tinggi dari rencana defisit 2024 yang sebesar 2,29%.

“Nanti kita lihat dari eksisting program dengan apa yang akan masuk baru, dan nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan. Semuanya harus sudah masuk di situ enggak ada yang on top. Jadi di dalam defisit sudah termasuk seluruh kebutuhan K/L dan berbagai komitmen,” pungkas Sri Mulyani kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/2/2024).***