id – Sosok Calon wakil presiden () dari nomor urut 3, Mahfud MD, mengeklaim bahwa dirinya sudah berhasil menyelamatkan ratusan triliun rupiah uang negara dari para koruptor selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (MenkoPolhukam).

Pernyataan itu pun disampaikan Mahfud MD ketika mengunjungi Diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 19 Desember .

“Empat tahun terakhir, kasus-kasus yang saya tangani, yang menyangkut korupsi saja Rp 701 triliun kita bisa selamatkan. Bagi ke (usaha kecil dan menengah) di bawah itu, pertumbuhan akan cukup bagus, pertumbuhan ekonomi,” kata Mahfud saat menemui diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/12/) malam.

“Apakah hanya jargon doang Pak Mahfud, kata siapa tadi itu, enggak jargon. Nyatanya saya bertindak,” ujarnya lagi.

Selanjutnya, Mahfud MD mengetakan jika dirinya berhasil menyelamatkan uang negara sebesar Rp 701 triliun dari koruptor itu dilakukan dengan kewenangan terbatas sebagai . Sebab, tidak memiliki kewenangan yuridis langsung untuk mengusut kasus korupsi.

Tak hanya itu, menurutnya, jumlah itu belum menghitung anggaran negara yang diselamatkan dari hasil kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, dan Kejaksaan Agung sebagai lembaga negara yang berwenang secara yuridis mengusut tindakan rasuah.

“Itu sebabnya saya katakan, itu kendalinya harus tetap. Diberi akses nanti kepada siapa pun wakil presiden yang akan terpilih. Banyak kok datanya. Sudah saya susun ini, ini, dan ini masalahnya, ini cara penyelesaiannya. Dan itu hanya bisa diputuskan, penyelesaian tertentu itu, hanya di presiden dan wakil presiden,” kata Mahfud.

itu tidak punya UU Polhukam, (sedangkan) Menteri Kehakiman punya undang-undang sendiri, Polri punya UU Polri, jaksa punya UU Kejaksaan. Yang lain punya undang-undang sendiri, saya mengkoordinir, itu pun bisa saya selamatkan. Bukan jargon,” ujarnya lagi menegaskan.

Disisi lain, Mahfud MD kemudian menjamin bahwa dirinya tidak akan surut sedikit pun dan akan tetap lantang menyuarakan perlawanan terhadap korupsi seandainya nanti terpilih pada 2024.

Kendati demikian, ia sampaikan menjawab salah satu simpatisannya dalam acara tersebut.

“Saya ke mana, saya pidato bicara seperti tadi (bahwa) korupsi di mana-mana. Lihat ke udara, ada pesawat, di sana ada korupsi pesawat udara,” kata Mahfud di hadapan para simpatisannya.

Lantas ia mengungkapkan, sebagai putra Madura, adalah hal biasa baginya untuk bicara “lantang”.

“Lewat Departemen Kehutanan, korupsi di hutan. Naik kapal di laut, ada korupsi di Bakamla/kelautan. Ke mana? Injak tanah ada mafia pertanahan, lewat rumah sakit ada korupsi obat-obatan. Banyak korupsi. Saya selalu bicara begitu apa masih kurang lantang?” ujar Mahfud.***