– Imunisasi Rotavirus atau RV berguna untuk memberikan kekebalan dari virus rota penyebab diare. Imunisasi RV dapat diperoleh secara gratis di Posyandu, Puskesmas, , Klinik dan Fasilitas Pelayanan lainnya mulai 15 Agustus . Kementerian juga menggaransi untuk jangan ragu karena vaksinnya GRATIS, aman, dan berkualitas.

Vaksin Rotavirus sudah masuk vaksin nasional sejak tahun 2022 tetapi belum bisa diperoleh di semua puskesmas se Indonesia. Namun Pemerintah di HUT ke-78 RI telah meningkatkan Program pemberian vaksin rotavirus dalam rangka Program Perluasan Pemberian Imunisasi Rotavirus Secara Nasional yang diberikan secara Gratis.

Sebelum 2022, untuk vaksinasi rotavirus harus mengeluarkan biaya sekitar 300-400 ribuan sekali vaksin. Imunisasi Rotavirus ini diberikan sebanyak tiga dosis mulai bayi usia 2 bulan dan maksimal usia 4 bulan dengan interval minimal empat minggu antar dosis. Pemberian imunisasi Rotavirus tepat waktu ditujukan untuk memberikan perlindungan sedini mungkin pada bayi dari diare yang disebabkan oleh Rotavirus.

Dikutip dilaman Kemenkes RI, Rotavirus adalah penyebab utama diare pada anak dan balita. Diare pada anak itu tidak boleh dianggap sepele karena dapat menyebabkan kesakitan pada bayi dan anak. Imunisasi RV dianggap penting, mengingat sering menderita diare merupakan salah menyebab gangguan gizi sehingga anak dapat gagal tumbuh. Bersama dengan pemberian ASI Eksklusif yang diteruskan hingga 2 tahun dan MPASI rumahan bergizi seimbang dan bersih dapat mengurangi risiko gagal tumbuh pada bayi.

Imunisasi Rotavirus yang diberikan secara gratis diberikan kepada bayi dengan sasaran utama yakni bayi yang lahir mulai tanggal 16 Mei , dengan Dosis pertama diberikan pada bayi usia 2 bulan. Total ada 3 dosis, jarak diantaranya adalah minimal 4 minggu. Dosis terakhir pada bayi maksimal usia 6 bulan 29 hari.

Imunisasi RV yang mampu mencegah Diare parah akibat virus Rotavirus ini, diberikan dengan cara diteteskan ke mulut anak, sebanyak 5 tetes. Adapun jenis vaksin yang akan digunakan adalah vaksin Rotavirus pentavalen.

Keberhasilan program imunisasi sangat ditentukan oleh kolaborasi pemerintah, profesional , organisasi sipil, sektor swasta, dan mitra pembangunan , sehingga dapat mendukung akselerasi transformasi kesehatan serta mencapai cakupan imunisasi yang tinggi agar dapat semakin memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. ****