Tuturan – Pneumonia misterius, istilah yang mengacu pada pneumonia dengan penyebab yang belum diketahui, telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Kasus penyakit ini pertama kali dilaporkan di China pada Juli , dan sejak saat itu telah menyebar ke beberapa negara lain.

Dr. Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes mengatakan hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dengan kasus tersebut.

Namun menurut laporan epidemiologi, bahwa telah terjadi peningkatan kasus mycoplasma pneumoniae sebesar 40%. Mycoplasma sendiri merupakan penyakit penyebab umum infeksi pernapasan sebelum .

“Meskipun kita tidak melakukan travel banned, tetapi kami minta teman-teman KKP (Kantor Pelabuhan) untuk bisa berkoordinasi dengan apabila menemukan penumpang yang memiliki gejala-gejala influenza,” kata dr Imran dalam konferensi pers, dikutip detik health, Rabu (29/11/).

Sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia, Kementerian melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bergerak cepat dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/ tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

Gejala pneumonia misterius serupa dengan gejala pneumonia pada umumnya, seperti demam, batuk, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, beberapa kasus juga menunjukkan gejala yang lebih parah, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan hilangnya nafsu makan.

Dugaan sementara mengenai penyebab pneumonia misterius mengarah pada virus corona baru. Namun, penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan penyebabnya secara pasti.

Peningkatan Kasus dan Upaya Pencegahan

Kasus pneumonia misterius telah mengalami peningkatan dalam beberapa minggu terakhir. Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 2.700 kasus di China, dengan 64 . Kasus juga telah dilaporkan di negara lain, seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran penyakit ini, termasuk pelacakan kontak, karantina, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Mereka juga telah meningkatkan pengawasan terhadap wisatawan yang masuk dari negara yang terjangkit.

Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan kewaspadaannya terhadap pneumonia misterius. Mereka mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan diri, menghindari kontak dengan orang yang sakit, dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala pneumonia.

Mencegah Pneumonia Misterius

Berikut adalah beberapa untuk mencegah pneumonia misterius:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah berada di tempat umum.
  • Menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
  • Menggunakan masker jika sedang sakit atau berada di tempat umum yang ramai.
  • Menjaga pola makan sehat dan gaya hidup yang aktif untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mendapatkan vaksinasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan pneumonia, seperti influenza dan pneumonia pneumokokus.****