Tuturan id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau kepada para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan  menghubungi hotline KBRI Amman, KBRI Kairo, dan KBRI Beirut.

Seperti dilansir dari berbagai sumber, Kemlu RI telah menyiapkan rencana evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI), yang berada di dan Israel akibat eskalasi konflik perang di wilayah tersebut meningkat.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, melalui keterangan tertulisnya menyebut, KBRI Amman telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.

Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:

  • +201022229989
  • atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493

“Untuk lokasi yang masih memungkinkan pergerakan yang relatif aman, seperti beberapa titik di Israel, diminta para WNI untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, termasuk bagi para WNI wisatawan,” ujar Judha, dikutip tuturan.id pada Rabu (11/10/2023).

Menurutnya, situasi keamanan di lapangan tergantung lokasinya baik maupun Israel.

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh diketahui terdapat 45 WNI di yang terbagi menjadi dua posisi, yaitu 10 WNI berada di dan lainnya di Tepi Barat.

Selain itu, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel. Namun hingga saat ini masih belum ada laporan WNI yang menjadi korban.

Kemlu meminta WNI yang memiliki rencanaWNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut untuk menunda dan membatalkan perjalanannya, baik ke maupun Israel hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, Hamas-gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis- telah menggelar operasi badai al aqsha dengan meluncurkan ribuan roket dari Jalur ke Israel dan melakukan serangan langsung ke beberapa lokasi di Israel termasuk Tel Aviv, pada Sabtu (7/10/2023) lalu, dan menyebabkan  sekitar  700 warga dan tentara Israel tewas.

Sedangkan, Israel melakukan balasan dengan operasi pedang besi ke Gaza sehingga  jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 770 orang. Sekitar 4.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel yang membalas serangan Hamas pada akhir pekan lalu.

Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza dalam pernyataan terbaru melaporkan bahwa dari 770 warga Palestina yang tewas,  140 orang di antaranya merupakan anak-anak dan 120 orang lainnya merupakan wanita.

Gaza adalah wilayah Palestina yang pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman, sebelum diduduki oleh dari 1918 hingga 1948, dan dari tahun 1948 hingga 1967.

Hampir 20 tahun setelah Israel mendeklarasikan status kenegaraannya pada 1948, nagara zionis itu telah menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai selama Perang Enam Hari pada 1967 melawan koalisi tentara Arab.***(Sw)