Israel memerintahkan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza dalam waktu 1 jam. Hal ini dilakukan sebagai respons atas serangan roket yang dilancarkan kelompok militan Palestina.

Perintah tersebut disampaikan oleh militer Israel pada hari Sabtu (18/11/2023). Militer Israel mengatakan bahwa Rumah Sakit Al-Shifa digunakan sebagai markas komando dan penyimpanan senjata oleh kelompok militan Palestina.

“Rumah Sakit Al-Shifa digunakan untuk menyerang Israel,” kata juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus. “Kami telah memberikan peringatan kepada pihak berwenang Gaza untuk mengevakuasi rumah sakit tersebut.” kata Jonathan dalam pernytaannya kepada media, Sabtu (18/11/2023).

Perintah tersebut menuai kecaman dari sejumlah pihak, termasuk Organisasi Dunia (). mengatakan bahwa tersebut akan membahayakan ribuan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.

“Rumah Sakit Al-Shifa adalah rumah sakit yang melayani seluruh penduduk Gaza,” kata Direktur Kedaruratan Regional WHO, Rick Brennan. “Evakuasi tersebut akan membahayakan ribuan pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut.”

Juru bicara Kementerian Palestina, Ashraf al-Qudra, mengatakan bahwa pihaknya menolak perintah evakuasi tersebut. Al-Qudra mengatakan bahwa Rumah Sakit Al-Shifa adalah rumah sakit sipil dan tidak digunakan untuk tujuan militer.

“Rumah Sakit Al-Shifa adalah rumah sakit sipil dan tidak digunakan untuk tujuan militer,” kata al-Qudra. “Kami menolak perintah evakuasi tersebut.”

Hingga saat ini, belum diketahui apakah pihak berwenang Gaza akan mematuhi perintah evakuasi tersebut.***