Tuturan id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) terus mendorong provinsi–provinsi di Indonesia untuk meningkatkan daya saing mereka baik di tingkat nasional maupun global.
Dalam upaya ini, Ditjen Bina Adwil menggelar Rapat Asistensi Kerja Sama Daerah untuk Meningkatkan Daya Saing di Bidang Ekonomi yang dihadiri oleh berbagai stakeholders terkait.
Sekretaris Ditjen Bina Adwil, Indra Gunawan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menciptakan daya saing yang berbasis inovasi sebagai bentuk efisiensi dan produktivitas dalam pembangunan daerah.
Hal ini sejalan dengan program aksi Presiden Joko Widodo yang tercantum dalam “Nawacita” yang memprioritaskan peningkatan kualitas hidup manusia, produktivitas rakyat, dan daya saing di pasar internasional, serta mewujudkan kemandirian ekonomi melalui sektor strategis ekonomi domestik.
“Pemerintah Daerah perlu menjadi dirigen orkestra sinergi daya saing berkelanjutan dengan melibatkan semua potensi stakeholders secara inklusif,” ujar Indra Gunawan di Hotel Garden Palace, Surabaya.
Indra juga melaporkan bahwa pada tahun 2022, perekonomian Jawa Timur tumbuh sebesar 25,58% dan berkontribusi sebesar 14,36% terhadap perekonomian nasional. Sektor industri pengolahan menjadi tulang punggung utama ekonomi di Jawa Timur, dengan jumlah unit usaha sebanyak 833.726 dan menyerap 3,26 juta tenaga kerja.
Selain itu, sektor perdagangan juga memberikan kontribusi besar dalam kinerja ekspor nasional Jawa Timur, yang secara konsisten berada di peringkat tiga provinsi dengan kontribusi tersebut.
“Penguatan pasar domestik, industri pengolahan, dan dukungan sumber daya manusia di daerah menjadi fokus dalam kerjasama antar daerah yang dibangun oleh pemerintah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di Indonesia,” tambah Indra.
Untuk mengukur daya saing daerah, Indra memaparkan bahwa Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSD) yang dikeluarkan oleh Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) menjadi wadah yang dapat digunakan oleh daerah.
Indeks ini dapat membantu pemerintah daerah dalam mengidentifikasi potensi dan mendorong kerjasama antar daerah untuk meningkatkan daya saing di bidang ekonomi, termasuk sektor UMKM dan pariwisata. ***