id – Ramai pernyataan yang memberitakan jika pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa menang pada pilpres 2024.

Pernyataan-pernyataan itu muncul diberbagai survei-survei pilihan presiden yang dibuat oleh beberapa lembaga.

Dengan adanya pernyataan tersebut, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies Nyarwi Ahmad skeptis terhadap pasangan Prabowo-Gibran yang menyatakan jika pasangan ini akan menang pada .

Pernyataan inipun disampaikan untuk merespons hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang menyebut Prabowo-Gibran unggul di atas Ganjar-Mahfud dan Anies-.

Pasalnya, LSN mengungkapkan bila elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran sebesar 42,1 persen, disusul Ganjar-Mahfud Md 28,8 persen, dan Anies- 25,2 persen. Sementara itu, undecided voter pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 3,9 persen.

Data ini diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat selama periode 5-12 November 2023 di 38 provinsi dengan total 1.420 responden. Margin of error +/- 2,6 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Dengan adanya pernyataan itu, Nyarwi mengatakan, jika dijumlahkan dengan angka margin of error dan undecided voter, elektabilitas Prabowo-Gibran belum mencapai 50 persen. “Untuk itu 50 plus 1,” ucapnya melalui sambungan telepon, Ahad, 26 November 2023.

Hingga hari ini, menurut Nyarwi, sangat sulit untuk memenangkan pilpres dalam kondisi normal.

“Kondisi normal maksud saya, itu sangat sulit untuk , kecuali misalnya ada skenario-skenario yang tidak demokratis,” ujarnya.

Untuk lebih memperjelas lagi, Nyarwi mencontohkan, skenario-skenario yang tidak demokratis itu misalnya mobilisasi aparat serta menakuti dan mengintimidasi kepala desa.

“Atau apa pun lah. Kecuali dengan cara-cara itu kemudian terjadi peningkatan suara yang luar biasa di banyak tempat,” tuturnya.

Dengan adanya skenario-skenario tidak demokratis ini, menurut Nyarwi, yang memungkinkan pilpres 2024 dapat dimenangkan dalam satu putaran.

“Bukan kecurangan dalam penghitungan atau pencoblosan, melainkan kondisi-kondisi yang memungkinkan proses itu sebenarnya tidak demokratis,” ujarnya.

Selain itu, Nyarwi menegaskan bila skenario tidak demokratis bisa terjadi melalui mobilisasi dukungan dana kampanye yang tidak demokratis.

“Tapi kalau misalnya itu terjadi ya kualitas demokrasi kita yang luar biasa jeblok dan legitimasi siapa pun yang menang juga diragukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan waktu pertarungan Pilpres 2024 pendek sekali.

Meski begitu, Wali Kota Solo itu yang juga selaku putra sulung presiden mengklaim bahwa ia tetap yakin jika dirinya bersama Prabowo Subianto akan menang dalam satu putaran.

“Bapak dan Ibu sekalian, saya yakin bisa menang 1 putaran. Akan kami pantau terus angka-angkanya, pantau terus pergerakan akar rumput di bawah, akan sosialisasikan terus visi, , dan program Prabowo-Gibran dan pastikan di Lampung ini angkanya paling tinggi,” kata Gibran di Bandarlampung, Sabtu, 11 November 2023.***