– Militer mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 88.000 prajurit sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan bahwa Rusia juga telah kehilangan 2.922 tank, 5.898 kendaraan lapis baja, dan 1.958 sistem artileri.

Sementara jumlah tewas yang dilaporkan oleh Ukraina jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh Rusia. Rusia mengatakan bahwa hanya 1.351 tentaranya yang tewas dalam pertempuran.

Kedua belah pihak tidak dapat memberikan perkiraan yang akurat tentang jumlah tewas dalam perang. Namun, jelas bahwa perang telah mengakibatkan jiwa yang besar di kedua belah pihak.

Berdasarkan penelusuran di berbagai sumber, pernyataan itu disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya hari Rabu, 23 November 2023, pukul 20:00 waktu setempat. Pidato tersebut disampaikan di Kyiv, Ukraina.

“Ini adalah perang yang kejam dan menghancurkan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah pidato pada hari Rabu (22/11/2023). “Rusia telah kehilangan lebih dari 88.000 prajuritnya. Ini adalah kerugian yang mengerikan.”

Perang telah menyebabkan kehancuran yang luas di Ukraina. Jutaan orang telah mengungsi dari rumah mereka, dan jutaan lainnya telah terluka atau tewas.

Perang telah menimbulkan krisis kemanusiaan di Ukraina. PBB memperkirakan bahwa lebih dari 12 juta orang di Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Perang telah memiliki dampak yang signifikan pada global. Harga energi dan pangan telah naik, dan ada kekhawatiran tentang kekurangan pangan.

Perang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kedua belah pihak telah bertempur sengit di beberapa bagian Ukraina.

Rusia telah memfokuskan serangannya di wilayah Donbas di timur Ukraina. Wilayah ini telah menjadi titik panas konflik sejak 2014.

Ukraina telah mengatakan bahwa mereka akan membela Donbas dengan segala cara yang bisa mereka.

Perang Rusia-Ukraina adalah salah satu konflik paling mematikan di Eropa sejak .***