id – Eks Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo penuhi panggilan di atas kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK Firli Bahuri. Diketahui, Syahrul telah tiba di gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tuturan.id diberbagai sumber, terlihat jika Syahrul mengenakan kemeja putih dan rompi tahanan berwarna oranye. Syahrul kini berstatus sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian.

Dikarenakan kasus dugaan pemerasan ini diungkap juga oleh KPK, maka ia juga didampingi oleh sejumlah anggota KPK dalam kali ini.

Tak hanya Syahrul, ada juga mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Muhammad Hatta (MH). MH diketahui juga sebagai tahanan KPK.

Hatta juga akan terkait perkara yang sama dengan Syahrul. Keduanya dalam kapasitas sebagai saksi.

Setelah tiba di lokasi, baik Syahrul dan Hatta nampak keduanya tidak banyak bicara ke awak media. “Aku lagi mau ya,” kata SYL singkat ke awak media. Kemudian, ia dan Hatta langsung masuk ke gedung .

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya sedang menyidik kasus dugaan Ketua KPK Firli Bahuri diduga memeras Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Polda Metro juga sudah memeriksa sejumlah saksi atas perkara ini, termasuk Firli Bahuri. Dugaan itu diperkuat dengan beredarnya foto Firli Bahuri sedang berbincang dengan Syahrul di sebuah lapangan badminton, ketika Syahrul belum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Firli telah mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Pengakuan ini disampaikan Firli dalam di yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB hari ini, Selasa (24/10/2023).

Kendati begitu, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak tidak memerinci lebih lanjut soal pertemuan tersebut.

Sebab, hal ini merupakan materi penyidikan yang tengah diusut tim penyidik gabungan dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Direktorat Tindak Pidana Korupsi .

“Foto yang beredar juga menjadi bagian dari materi penyidikan. Sementara itu rekan-rekan, berkaitan dengan materi penyidikan belum bisa kita berikan. Tapi yang jelas beliau mengakui adanya pertemuan itu,” ucap Ade.***