id – Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober, yang menjadi momen penting untuk terus menghormati peran besar para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Para santri diajak menggunakan internet sehat dengan menyaring informasi secara benar untuk menghindari maraknya ujaran kebencian menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Parade Budaya dan Festival Santri 2023 di Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, Barat, seperti dikutip .id, pada Minggu (22/10/2023).

“Paling penting bagaimana menggunakan internet itu secara sehat. Karena kita tahu beberapa kali momen Pemilu 2014 dan 2019 jagad kita itu penuh dengan ujaran kebencian,” kata Nezar.

Nezar Patria mengatakan, santri merupakan salah satu kelompok pengguna internet yang aktif, ujarnya.

Aktivitas dan interaksi pada santri di internet diniilai perlu diimbangi dengan kemampuan untuk menyaring kebenaran informasi yang beredar di ruang tersebut, ungkapnya.

“Karena terjadi kekacauan informasi selama ini akibat menyebarnya hoaks, disinformasi, misinformasi dan malinformasi. Fitnah, ujaran kebencian begitu hebatnya,” ucapnya.

Nezar juga mencermati usia para santri muda yang kebanyakan menjadi pemilih pemula. Dalam Pemilu 2024, tercatat proporsi pemilih pemula mencapai 30 persen dari seluruh pemilih.

“Pemilu 2014, Pemilu 2019 saya kira cukup jadi pelajaran buat kita semua untuk lebih arif dalam menggunakan internet,” sebut Nezar Patria.

Nezar menuturkan, dengan menggunakan internet secara sehat dinilai merupakan salah satu upaya mengantisipasi polarisasi atau terbelahnya sikap masyarakat, bahkan hingga rangkaian Pemlilu usai, tuturnya.

Sebab, pesta demokrasi justru harus disambut dengan gembira bukan kebencian, bebernya.

“Jadi kita sambut Pemilu ini dengan lebih fun dan gembira karena kalian semua muda ini adalah yang akan menentukan masa depan Indonesia. Apalagi kita akan menuju di 2045, tidak lama lagi,” pungkasnya.***(Sw)