id – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf soal ucapan ‘' pendemo di wilayah Rempang, Kepulauan Riau (Kepri). Yudo meminta maaf karena ucapannya membuat masyarakat salah menafsirkan ' yang dia maksud.

“Saya mohon maaf, sekali lagi mohon maaf atas pernyataan kemarin yang mungkin masyarakat menilai seolah dipiting, itu karena bahasa saya dipiting itu saya orang ndeso yang biasa melaksanakan waktu kecil sering -pitingan dengan teman saya,” ungkap Yudo Margono.

Permohoan maaf ini disampaikan Yudo usai membuka secara resmi latihan gabungan terpadu Asean Solidarity Exercise 01-Natuna Tahun di Dermaga Batu Ampar, Batam, Selasa (19/9/).

Lebih lanjut Yudo mengatakan pernyataannya soal ‘' itu menjawab pertanyaan dari Pangdam.

Yudo menjelaskan, kalimat itu biasa digunakannya dalam konteks bukan kekerasan. Dia pun merasa tindakan tersebut lebih aman karena TNI tidak memiliki alat.

“Karena saya kira dipiting lebih aman kita tidak punya alat, sejak orde baru tidak ada, sejak Undang-Undang TNI tidak dilibatkan untuk memakai alat seperti zaman dulu tidak ada,” sambungnya.

Sebelumnya dalam yang tersebar, Yudo mengatakan jika jumlah masyarakat 1.000 orang, maka akan dikerahkan personel TNI 1.000 orang juga.

Yudo memastikan pihaknya tidak mengerahkan pasukan, karena tidak ada permintan pengerahan pasukan sebanyak itu. Namun, dia meminta maaf bila menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

“Kalau pengertian masyarakat lain, pada kesempatan ini saya mohon maaf yang sebesar besarnya,” ucapnya.***(SW)