Tuturan id – Muharram merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, bersama dengan Rajab, Dzul-Qa’dah, dan Dzul-Hijjah. Bulan suci ini memiliki nilai dan keutamaan yang khusus dalam tradisi Islam.

Bulan Muharram memiliki sejarah yang signifikan karena menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrah.

Pada tanggal 1 Muharram tahun 622 M, Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah untuk menyebarkan ajaran Islam dan membentuk masyarakat Muslim yang kuat di Madinah. Hijrah menjadi titik awal dalam penyebaran agama Islam dan peristiwa penting dalam kalender Islam.

Berbagai bentuk tradisi dapat kita jumpai dalam setiap peringatan 1 Muharram setiap tahunnya, setiap orang juga memiliki tersendiri yang terkandung dalam bulan Muharram, salah satunya adalah sosok Mustakim yang memaknai 1 Muharram sebagai momentum berhijrah, melakukan perubahan dan inovasi dalam meraih setiap kebaikan

“Semangat Hijrah itu tentu mengajarkan kita tentang pentingnya ketekunan dan ketaatan kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam perjalanan Hijrah mereka, tetapi mereka tetap berpegang teguh pada perintah Allah dan berusaha menegakkan agama Islam.” Mustakim

“Semangat Hijrah juga bermakna ketekunan, keberanian, dan kesetiaan kepada nilai-nilai agama Islam, sebagai ummat muslim kita tentu dapat mengambil hikmah dari peristiwa Hijrah ini untuk menghadapi tantangan dalam hidup yang semakin kompleks, meningkatkan kebaikan, dan berupaya mencapai kemajuan serta kesuksesan dalam dan akhirat.” terang Mustakim

Pria berusia 43 tahun yang juga merupakan seorang calon anggota DPR RI dari Partai Golkar Daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Gresik Lamongan) itu juga memaknai Muharram sebagai filosofi semangat baru dalam setiap perjuangan.

“Bagi saya, Muharram bermakna filosofis sebagai bulan baru dengan semangat baru untuk berjuang menjadi lebih baik dari sebelumnya sebagaimana hijrah (berpindah)” Mustakim

“Tentu berhijrah dengan diri dan iman harus lebih baik diikuti visi kebermanfaatan yang lebih besar bagi sesama” imbuhnya.

Hal itu juga sejalan dengan motto dan visi Mustakim baik dalam perjalanan karirnya maupun setiap tugas yang diembannya.

Berangkat dari 1 Muharram 1445 H ini, Mustakim saat ini kian memantapkan ikhtiar untuk lebih bermanfaat bagi sesama dengan maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI dapil Jatim 10 untuk kabupaten Lamongan dan Gresik pada Pemilu 2024 mendatang.

Baginya, keberhasilan seorang pemimpin bukanlah semata-mata tentang menghasilkan banyak pengikut, tetapi lebih pada kemampuannya untuk menciptakan lebih banyak pemimpin.

“Pemimpin yang sejati adalah mereka yang mampu menunjukkan kepemimpinan dengan tindakan sehari-hari. Dengan begitu, kehidupan masyarakat juga akan meningkat secara signifikan,” tutup Mustakim.***