Tuturan id – Di Dzulhijjah terdapat beberapa ibadah puasa yang penting dilaksanakan oleh umat Islam, yaitu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan sebelum hari Arafah dan Idul Adha. Ibadah puasa ini berlangsung selama sembilan hari pada awal Dzulhijjah.

Pada tahun ini, umat Islam di Indonesia akan memulai puasa Dzulhijjah pada Selasa (20/6/) atau 1 Dzulhijjah 1444 , dan berakhir pada Rabu (28/6/) atau 9 Dzulhijjah 1444 .

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah, yang berarti sangat dianjurkan untuk dilakukan. Menurut penanggalan Islam, puasa Dzulhijjah dimulai pada tanggal 1 Dzulhijjah dan berakhir pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tanggal 8, terdapat puasa Tarwiyah, dan pada tanggal 9, terdapat puasa Arafah.

Bagaimana cara niat melaksanakan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah?

Niat Puasa dari 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala)

“Saya niat puasa sunnah Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.”

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillaahi ta'ala)

“Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala.”

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta'ala)

“Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta'ala.”

Niat puasa tersebut dapat diucapkan secara lisan atau dalam hati. Penting untuk diingat bahwa niat harus dibuat sebelum dan sebelum memulai puasa. Jika seseorang melewatkan niat sebelum , maka puasanya tidak sah dan harus diganti pada hari lain.

Selain niat, tetaplah mematuhi syarat dan ketentuan puasa, seperti menjaga diri dari makanan, minuman, dan perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Selain itu, kita juga harus menjaga niat dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah SWT.***